Untukolahraga sebaiknya dilakukan sebelum berbuka, setelah sahur atau pada malam hari. "Berbuka puasa dengan makanan yang mudah dicerna adalah pilihan yang baik dan sehat. Selama Ramadhan, orang cenderung makan banyak makanan dengan sangat cepat setelah berpuasa berjam-jam," katanya. Baca juga: Cara memilih nutrisi tepat untuk sahur dan buka YaituPerilaku sesudah pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah pembelian terhadap suatu produk atau jasa maka konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. 2.7 Kerangka Konseptual . Bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat.Keempat variabel bauran pemasaran ini sangat berpengaruh Agartidak bingung, yuk kenali masa kedaluwarsa produk skincare sebelum dan setelah dibuka, yang sudah dilansir dari berbagai sumber: Exfoliating Pad Exfoliating pad adalah kapas basah yang biasanya digunakan untuk mengeksfoliasi kulit, yang dikemas dalam produk, dan biasanya memiliki masa kedaluwarsa hingga 2 tahun sebelum dibuka. ApartemenSentra Timur Tower Hijau Unit H08EB Jl. Pahlawan Komarudin Raya Sisi Timur Toll Lingkar Luar Pulo Gebang Jakarta Timur Pembelian WA ke 0852173 130 6654, 081219352151 Website: purewatercare@gmail.com Berikutini adalah daftar batas kadaluarsa kosmetik setelah dibuka, yaitu: 1. Foundation (Alas Bedak) Dan Concealer (Penutup Noda) Kedua produk kosmetik tersebut langsung meresap ke dalam kulit. Ganti secara reguler setiap 6 bulan sekali, atau sudah mulai menggumpal dan baunya berubah. Karena hal itu menandakan masa kadaluarsa produk kosmetik Azizah Amiratul (2015) PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo). Other thesis, University of Muhammadiyah Malang. AMARULLAH, ASEP KARIM (2015) UPAYA DIPLOMASI INDONESIA MELALUI PROGRAM RUMAH BUDAYA INDONESIA DI BERLIN (JERMAN). PyFM. Produk skincare memang punya bahan pengawet yang membantu menghambat bakteri dan jamur. Meski begitu, lama-kelamaan kemampuan pengawet ini akan berkurang seiring bertambahnya waktu. 3. Menggumpal Anda patut curiga bila tekstur produk perawatan kulit Anda menggumpal atau tampak seperti minyak yang terpisah. Ini adalah ciri-ciri skincare kedaluwarsa yang harus Anda waspadai. Hal ini dikarenakan kerusakan kandungan emulsi. Bahan emulsi ini berguna untuk mencampurkan kandungan air dan minyak. Namun, bahan pengemulsi juga bisa rusak seiring waktu karena berbagai penyebab. Mengutip tinjauan terbitan Advances in Colloid and Interface Science 2017, beberapa penyebabnya, yaitu gaya tarik bumi, kadar air yang menguap, serta keasaman atau pH skincare berubah. 4. Mengering Skincare expired juga ditandai dengan teksturnya yang kering, tak lagi pekat. Kondisi ini biasanya terjadi karena kadar air yang menguap akibat perubahan suhu. Air merupakan bahan yang penting dalam produk skincare, berperan sebagai pelarut pada skincare. Pelarut membuat bahan-bahan tertentu bekerja efektif pada lapisan-lapisan kulit. Air juga membantu pengemulsi bekerja dengan baik. Jadi, produk skincare bisa melembapkan kulit secara merata. Bahaya menggunakan skincare kedaluwarsa Inilah berbagai risiko yang timbul akibat memakai skincare dengan ciri-ciri kedaluwarsa. 1. Iritasi Skincare expired bisa memicu kulit iritasi karena adanya reaksi perubahan kimia. Gejala iritasi yang paling sering muncul adalah perih, memerah, dan mengelupas. 2. Kulit terbakar matahari Risiko ini muncul bila Anda menggunakan tabir surya yang kedaluwarsa. Sunscreen expired mungkin sudah kehilangan kemampuan melindungi kulit dari paparan matahari. Akibatnya, cara mengatasi kulit terbakar sunburn tidak akan optimal. 3. Infeksi kulit Skincare yang kedaluwarsa rentan tercemar bakteri dan jamur. Bila Anda menggunakan produk yang sudah rusak, bakteri dan jamur pun akan berpindah ke kulit dan menginfeksi Anda. Beberapa tanda infeksi kulit yang bisa muncul, yaitu bernanah, kemerahan, bentol-bentol, gatal, dan nyeri. 4. Reaksi alergi Alergi kulit juga mungkin muncul ketika menggunakan skincare dengan ciri-ciri kedaluwarsa. Reaksi alergi kulit ini biasanya muncul akibat pertumbuhan jamur. Tanda-tanda reaksi alergi kulit, di antaranya merah, bentol-bentol melebar, gatal, kering, mengelupas. Dalam kasus yang parah, alergi ini bisa memicu reaksi serius yang membutuhkan penanganan medis darurat. Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan pada area wajah, pingsan, dan sesak napas. Masa kedaluwarsa skincare Rata-rata, produk perawatan kulit dapat digunakan selama satu sampai dua tahun jika sudah dibuka. Sementara untuk produk yang masih tersegel rapat bisa bertahan hingga tiga tahun. Berikut masa kedaluwarsa skincare setelah dibuka. Tabir surya 6 bulan – 1 tahun. Produk dalam botol tidak lebih dari setahun. Produk yang dicolek tidak lebih dari setahun. Masker jel hingga setahun. Masker clay 6 bulan. Setelah mengetahui ciri-ciri skincare kedaluwarsa, Anda perlu memahami bahwa setiap produk punya tanggal kedaluwarsa masing-masing. Hal ini juga bergantung pada kandungannya. Skincare berbahan dasar air biasanya lebih mudah kedaluwarsa karena air mempercepat pertumbuhan bakteri dan jamur. Selain itu, krim mata biasanya lebih mudah dan cepat berubah kualitasnya jika sudah satu tahun digunakan. Tahukah Anda?Ada beberapa produk yang tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa secara jelas. Namun, masa kedaluwarsa skincare bisa dilihat dari tampilan logo stoples dengan angka tertentu disertai huruf M. Label “6 M” menunjukkan produk bisa bertahan selama 6 bulan setelah dibuka. Tips menjaga kualitas skincare Selain mengetahui ciri-ciri skincare, Anda bisa menjaga kualitasnya agar tidak mudah rusak. Bagaimana caranya? Simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari sinar matahari langsung. Tutup rapat setiap kali habis digunakan dan bersihkan sisa krim yang berantakan di luar wadah. Tulis tanggal saat Anda membuka produk pertama kali. Hindari meletakkan produk selain sabun cuci muka di kamar mandi. Pastikan tangan kering saat mencolek produk dari wadahnya. Ciri-ciri skincare kedaluwarsa bisa Anda amati dari tampilan dan baunya. Perlu diketahui, ketahanan skincare yang sebenarnya dihitung sejak saat produk dibuka. Oleh karena itu, ada beberapa yang tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa, tetapi memberi informasi dengan logo, angka, dan huruf tertentu. Pastikan Anda menjaga kebersihan dan pastikan ruangan penyimpan produk tetap kering dan terhindar dari paparan matahari. Obat yang basi alias sudah melewati masa pakainya tidak lagi bekerja dengan efektif. Obat basi bahkan berisiko menyebabkan gangguan kesehatan. Berikut ini adalah beberapa efek minum obat kedaluwarsa yang perlu Anda waspadai. Obat kedaluwarsa biasanya sudah mengalami perubahan komposisi kimia atau penurunan tingkat keampuhan. Sebagai contoh, antibiotik yang sudah expired bisa gagal mengobati infeksi, sehingga bakteri jahat bisa semakin berkembang di dalam tubuh. Di bawah ini adalah beberapa efek minum obat basi. 1. Kehilangan potensi Proses pembuatan obat sebenarnya sudah mulai menurunkan kinerja zat aktif dalam obat yang memberikan efek pemulih. Jika sudah melewati masa kedaluwarsa, kandungan aktif tersebut sudah tidak bisa bereaksi di dalam tubuh sehingga kehilangan potensi pengobatannya. Kandungan aktif dalam sediaan padat, seperti tablet, pil, dan kaplet, masih cenderung stabil sekalipun melewati masa kedaluwarsa. Namun, obat sediaan cair, seperti sirop, obat tetes, atau suspensi bisa tidak lagi manjur. Meskipun tidak mampu bereaksi, tidak ada jaminan obat kedaluwarsa aman digunakan. Untuk itu, hindari mengonsumsi obat yang telah melewati masa pakainya. 2. Berubahnya komposisi kimia Obat adalah senyawa kimia yang bisa mengalami perubahan warna, bau, maupun tekstur dari waktu ke waktu. Komposisi zat kimia obat yang sudah kedaluwarsa juga bisa berubah. Beberapa zat bisa terurai bahkan hancur, sehingga menyebabkan efek yang tidak diinginkan dalam tubuh Anda. Meski perubahan komposisi kimia pada obat jarang terjadi, risiko ini bisa meningkat pada obat yang sudah kedaluwarsa bertahun-tahun. 3. Resistansi antibiotik Antibiotik yang kedaluwarsa biasa kehilangan sebagian besar potensinya. Kecil kemungkinan antibiotik tersebut dapat membunuh bakteri penyebab penyakit infeksi sepenuhnya. Antibiotik yang basi bahkan tidak mampu menghalau jenis infeksi baru yang tengah menyerang tubuh. Penggunaan antibiotik kedaluwarsa juga bisa saja membuat bakteri jahat di dalam tubuh mengembangkan resistansi terhadap antibiotik tersebut. 4. Interaksi obat Minum obat kedaluwarsa bersamaan dengan obat lain yang diresepkan dokter bisa menimbulkan interaksi obat. Interaksi obat bisa membuat obat lain yang Anda minum tidak bekerja secara efektif mengatasi keluhan. Interaksi obat juga bisa meningkatkan risiko timbulnya efek samping obat. 5. Tumbuhnya bakteri Obat cair yang kedaluwarsa merupakan tempat yang baik bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh. Jika menggunakan obat cair yang basi, bakteri dan jamur di dalamnya bisa menginfeksi tubuh, terutama pada jaringan sensitif seperti mata. Obat tetes mata juga rentan terkontaminasi dengan bakteri. Anda bahkan sebaiknya membuangnya 28 hari setelah membukanya sekalipun belum kedaluwarsa. Hindari mengonsumsi obat kedaluwarsa Untuk menghindari berbagai efek berbahaya, pastikan untuk selalu mengecek tanggal kedaluwarsa obat sebelum mengonsumsinya. Namun, cara konsumsi obat yang salah bisa saja membuat Anda tidak sengaja minum obat kedaluwarsa, terutama untuk obat yang sudah lama disimpan. Berikut ini beberapa aturan penggunaan obat yang perlu Anda perhatikan. 1. Minum antibiotik sampai habis Beberapa orang cenderung menimbun antibiotik karena biasanya obat tidak dikonsumsi sampai habis setelah kondisinya membaik. Antibiotik sisa ini biasanya akan dikonsumsi lagi di kemudian hari ketika sakit meskipun ternyata obat telah melewati tanggal batas pemakaian. Padahal, Anda perlu menghabiskan antibiotik yang diresepkan dokter hingga habis. Menghentikan pengobatan antibiotik sebaiknya juga berdasarkan saran dokter. 2. Perhatikan obat dengan masa pakai yang pendek Tidak semua obat bisa disimpan dalam waktu lama sekalipun Anda sudah menyimpan obat dalam suhu yang sesuai. Masa pakai insulin yang digunakan pasien diabetes terhitung pendek, yakni hanya 30 – 60 hari setelah kemasan dibuka. Banyak kasus pasien diabetes mengalami ketoasidosis diabetik tingginya kadar keton di dalam tubuh karena menggunakan insulin kedaluwarsa. 3. Simpan obat dengan benar Menyimpan obat dengan benar menjaga kinerja obat-obatan tetap efektif hingga tanggal kedaluwarsanya. Pastikan membaca petunjuk penyimpanan obat. Beberapa obat tertentu harus disimpan dalam lemari es. Ada pula yang bisa disimpan dalam suhu ruang, tapi tidak boleh terpapar suhu tinggi. Penyimpanan di tempat yang terlalu lembap juga dapat menyebabkan penurunan efektivitas obat meskipun belum kedaluwarsa. Sebagian besar obat-obatan dapat Anda letakkan di tempat yang sejuk dan kering, seperti laci lemari, kotak penyimpanan, lemari rak, atau lemari dapur. Kesimpulan Obat herbal yang dibuat dari bahan baku alami yang dipercaya memiliki manfaat bagi penanganan masalah kesehatan dan telah digunakan selama bertahun-tahun. Adanya perkembangan mutu menjadikan obat herbal semakin aman karena adanya Badan Pengawas Obat dan Makanan yang berfungsi untuk mengetahui apakah obat tersebut layak dikonsumsi seperti obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Agar tidak terjadi komplikasi atau gangguan yang serius sebaiknya perhatikan masa kadaluarsa obat herbal dan beberapa hal penting lainnya. Tanggal Kadaluarsa Setiap obat herbal yang sudah melalui uji praklinis maupun uji klinis yang telah diijinkan beredar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM memiliki tanggal kadaluarsa kurang lebih 1 hingga 2 tahun. Namun, bagi obat herbal tradisional memiliki masa kadaluarsa yang lebih singkat tergantung tempat penyimpanannya. Umumnya obat tradisional yang tidak melalui uji ilmiah dapat dikonsumsi dalam kurun waktu 1 hingga 2 hari seperti jamu. Masa kadaluarsa adalah tanggal dimana obat tersebut dianggap efektif dan aman untuk digunakan konsumen. Setelah melewati masa kadaluarsa obat herbal maka keamanan dan keefektifan obat akan berkurang dan memiliki kemungkinan menyebabkan permasalahan kesehatan. Sehingga tidak disarankan mengkonsumsi obat yang sudah kadaluarsa. Setiap obat herbal yang memiliki ijin BPOM telah memiliki tanggal kadaluarsa yang ditentukan oleh produsen maupun farmasi sebelum obat tersebut beredar dan dapat digunakan selama mengikuti instruksi dan disimpan pada tempat yang sesuai. Beyond Use Date BUD Selain masa kadaluarsa setiap obat baik obat herbal maupun obat kimia yang memiliki ijin BPOM memiliki tangga BUD. Atau batas penggunaan obat setelah obat tersebut dibuka atau pertama kali digunakan. Beberapa obat herbal yang berbentuk sirup hanya dapat dikonsumsi selama 14 hari setelah kemasan obat tersebut dibuka. Selain itu tempat penyimpanan juga sangat berpengaruh terhadap beyond use date. Apabila disimpan pada suhu ruangan obat herbal memiliki batas penggunaan yang lebih singkat dibanding obat herbal yang disimpan dalam lemari pendingin. Secara singkat masa kadaluarsa adalah masa dimana obat tersebut dapat digunakan secara aman. Dan memiliki manfaat selama kemasan obat tersebut belum dibuka. Namun, apabila sudah dibuka, konsumen hanya dapat menggunakan obat tersebut sebelum masa beyond use date. Untuk itu, selalu perhatikan instruksi yang terdapat pada kemasan baik obat kimia maupun obat herbal. - Muncul sejumlah pertanyaan tentang masa pemakaian obat, di antaranya apakah obat expired boleh diminum dan apakah obat kadaluarsa masih bisa dipakai. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, konsumen perlu memahami batas waktu pemakaian yang ditemui di pasaran, baik yang dibeli di apotik maupun diresepkan oleh dokter memiliki masa pemakaian tertentu. Batas waktu pemakaian obat memiliki dua macam, yaitu tanggal kadaluarsa dan beyond use date BUD.Tanggal Kadaluarsa Obat Tanggal kadaluarsa yang tertera di kemasan obat adalah indikasi bahwa perusahaan menjamin keamanan dan fungsi obat secara kadaluarsa terdapat pada hampir semua obat, baik obat komersil maupun yang diresepkan dokter, hingga suplemen kesehatan dan suplemen herbal, dilansir Drugs. Untuk alasan stabilitas dan pertanggungjawaban, umumnya perusahaan tidak menyarankan penggunaan obat di luar tanggal kadaluarsa. Namun, sebagian besar obat tanggal kadaluarsa diberikan oleh pabrik 2 atau 3 tahun, meskipun masa obat jauh lebih lama daripada itu. Hal tersebut karena produsen tidak menguji masa pakai obat-obat tersebut. Tanggal kadaluarsa pada obat menunjukkan obat dapat digunakan hingga hari terakhir bulan kadaluarsa tertera. Misalnya, sebuah pada sebuah obat tertera tanggal kadaluarsa expiration date/ED 05/2020, maka obat tersebut masih aman digunakan hingga 31 Mei 2020. "Tanggal kadaluarsa tidak berarti bahwa obat-obatan tidak aman ataupun tidak efektif lagi," kata Jack Springer, spesialis obat dan keadaan darurat. "Otoritas kesehatan menyatakan bahwa obat kadaluarsa masih aman digunakan, meskipun telah lewat beberapa tahun masa kadaluarsa. Berikut panduan keamanan obat setelah masa kadaluarsa, dikutip dari Insider. Ibuprofen - 4 hingga 5 tahun setelah tanggal kadaluarsa Tylenol/asetaminofen - 4 hingga 5 tahun setelah tanggal kadaluarsa Aspirin - 5 tahun setelah tanggal kadaluarsa Antibiotik - 1 tahun setelah tanggal kadaluarsa Yang perlu diperhatikan adalah penyimpanan obat. Pastikan menyimpan di tempat kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung untuk memastikan efektivitas Use Date Obat Sedangkan, BUD atau beyond use date adalah tanggal yang tercantum, tergantung pada produk yang dibagikan dan memperhitungkan berapa lama suatu obat stabil setelah didistribusikan. Dilansir Pharmacist Answers, dalam sebagian besar kasus, BUD akan lebih singkat daripada tanggal kadaluarsa sutu produk obat-obatan. Sebagai contoh, produk antibiotik rekonstitusi seperti amoksilin, diketahui memiliki masa efektif 10-14 hari setelah kemasan dibuka, meskipun tanggal kadaluarsanya masih jauh. Obat-obatan dengan BUD dianjurkan untuk dibeli dan digunakan saat dibutuhkan, bukan untuk stok atau disimpan dalam jangka waktu lama. BUD ditetapkan dalam USP 795, dengan penjabaran, sebagai berikut Untuk formula non-aqueous dan solid formation - Dibuat dari sediaan obat jadi tidak lebih dari 25% dari waktu kadaluarsa masing-masing bahan atau 6 bulan dari waktu peracikan, manapun yang lebih dulu tercapai. Dibuat dari zat aktif, tidak lebih dari waktu kadaluarsa masing-masing bahan atau 6 bulan dari waktu peracikan, manapun yang lebih dahulu tercapai. Untuk formula oral mengandung air - Tidak lebih dari 14 hari, disimpan dalam suhu dingin 2-8 derajat celcius. Untuk formula topikal/dermal yang mengandung air, untuk cairan mukosal, dan untuk sediaan semisolid - tidak lebih dari 30 hari. - Kesehatan Kontributor Anggit Setiani DayanaPenulis Anggit Setiani DayanaEditor Yulaika RamadhaniPenyelaras Ibnu Azis Expired date kadaluarsa obat menunjukkan jangka waktu suatu obat aman untuk dikonsumsi. Jika waktu kadaluwarsa obat hanya dinyatakan dalam bulan dan tahun, maka waktu kadaluwarsa adalah hari terakhir bulan yang dinyatakan. Artinya jika kadaluwarsa obat yang tertera di kemasan obat adalah Januari 2019, maka obat masih aman dikonsumsi hingga tanggal 31 Januari masa berlaku obat sejak kemasannya dibukaSetelah kemasan obat dibuka, secara otomatis waktu kadaluwarsa obat akan menjadi lebih pendek dibandingkan waktu kadaluwarsa yang tertera pada kemasan obat. Penentuan waktu kadaluwarsa obat berbagai bentuk sediaan farmasi yaitu tablet/kapsul dalam kemasan blister pabrik berlaku sesuai tanggal kadaluwarsa yang tercetak pada kemasan obat. Untuk obat larutan/sirup oral menjadi kadaluwarsa 6 bulan sejak kemasan dibuka pertama kali. Untuk obat larutan/sirup kering menjadi kadaluwarsa 7 hari sejak dilarutkan, kecuali tidak dinyatakan lain produsen krim dalam kemasan tube menjadi kadaluwarsa 3 bulan sejak kemasan dibuka pertama kali. Untuk salep dalam kemasan tube menjadi kadaluwarsa 6 bulan sejak kemasan dibuka pertama kali. Obat kapsul racikan apotek menjadi kadaluwarsa 8 minggu sejak diracik, untuk obat luar lotion, shampoo, sabun cair menjadi kadaluwarsa 6 bulan sejak kemasan dibuka pertama kali, obat tetes mata/ tetes hidung/ tetes telinga kemasan botol menjadi kadaluwarsa 28 hari sejak kemasan dibuka pertama kali. Obat inhaler menjadi kadaluwarsa yang tercetak pada kemasan obat dan obat insulin yang belum dibuka masa kadaluwarsanya sesuai dengan tanggal dan disimpan dilemari pendingin pada suhu 2-80C dan untuk obat insulin yang sudah dibuka masa kadaluwarsanya 4 minggu sejak dibuka pertama kali dan disimpan pada suhu ruang <250CKetahui bahaya obat kadaluwarsa apabila digunakanPenggunaan obat yang telah melewati waktu kadaluwarsanya menyebabkan zat aktif obat secara kimiawi menjadi tidak stabil, perubahan efektivitas obat, produk obat menjadi toksik dan berbahaya bagi pasien dan peningkatan risiko Fauzia, SpFKPenanggung Jadwab Unit Farmasi & Komite Farmasi dan TerapiRumah Sakit Awal Bros Pekanbaru Bagikan ke

masa kadaluarsa herbalife setelah dibuka